Krejengan - Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Krejengan, KH. Basith Badzali, menyapa warga Nahdliyyin dalam kegiatan rutinan remaja masjid Khoirul Anwar, Dusun Gunung Wurung, Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo pada Kamis malam (14/01).

Kegiatan rutin tersebut dikemas dengan pembacaan istighosah dan sholawat Barzanji yang melibatkan warga setempat, dari kaula muda sampai yang tua. Selain itu, hadir pula ketua takmir masjid Khoirul Anwar, Ustadz Usmanul Ishaq, serta pengurus ranting NU setempat.


Selain pembacaan istighosah dan Sholawat Barzanji, di sela-sela kesempatan tersebut, pengurus Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh NU (LAZISNU) setempat melakukan tashorruf atau pemberian santunan kepada anak yatim-piatu dan para duafa, serta kepada warga yang berhak menerima lainnya.


Baca Juga : PAC Muslimat NU Kecamatan Krejengan Gelar Pra Raker


Ustadz Usmanul Ishaq dalam sambutannya menyatakan bahwa memang ada beberapa agenda yang dilaksanakan ketika itu, “Salah satunya adalah santunan terhadap duafa dan anak yatim oleh JPZIS-LAZISNU Desa Opo-opo 3. Insyaallah kegiatan tashorruf ini akan istiqomah diberikan di masjid bersamaan dengan rutinan remaja masjid Khoirul Anwar,” terang beliau.


Didampingi pengurus LAZISNU setempat , santunan diberikan oleh KH. Basith Badzali secara simbolis di depan warga Nahdliyyin Dusun Gunung Wurung.


Dalam sambutannya, ketua Tanfidziyah MWCNU yang juga pengasuh Pondok Pesantren Subulul Ma’arif Desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo itu menjelaskan panjang lebar tentang tujuan dan manfaat dari shodaqoh.


“Shodaqoh sama halnya dengan bertransaksi dengan Allah Swt. Semakin kita bersunggguh-sungguh dalam transaksi, maka kita akan mendapatkan keuntungan yang pasti dari transaksi tersebut,” jelasnya.


Lebih dari itu, KH. Basith Badzali juga menyampaikan bahwa tujuan diadakannya gerakan Koin NU ini adalah agar bagaimana organisasi NU bisa lebih mandiri. “Jadi bukan hanya minta-minta saja, tetapi juga memberi. Maka shodaqohnya warga Gunung Wurung ini insyaallah juga sampai ke Papua sana,” pungkasnya.


Baca Juga : Ketua MWC NU Krejengan Berharap LAZISNU Gerakkan Kemandirian Ekonomi


Dalam kesempatan itu, beliau juga menceritakan tentang perjuangan Almarhum Almaghfirullah KH. Hasan Sepuh, Genggong dalam pengabdiannya di NU. Bahwa semangat KH. Hasan Sepuh dalam NU, menurut cerita KH. Basith Badzali, dibuktikan dengan berdirinya Pimpinan Cabang NU (PCNU) Kota Kraksaan empat tahun setelah NU berdiri pada 1926 silam.


“Jadi 1926 NU berdiri, empat tahun setelah itu, tepatnya pada 1930, PCNU Kota Kraksaan juga berdiri. Oleh karena itu, hidupkan NU ini minimal dengan Koin NU-nya, maka secara tidak langsung kita sudah meneruskan perjuangan KH. Hasan Sepuh Genggong, sebab beliau adalah salah satu inisiator berdirinya cabang NU Kota Kraksaan.” jelasnya memberi semangat kepada warga Nahdliyyin itu.


Pewarta : Khairul Umam
Foto : Affan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama