Giat peduli kemanusiaan ini, menurut KH. Basith Badzali selaku ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Krejengan, merupakan ikhtiar bersama untuk meringankan beban bagi korban bencana banjir di Desa Karangpao, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
"Hari ini kami membawa kurang lebih 35 kader penggerak NU se-Kecamatan Krejengan untuk terjun langsung ke lokasi terdampak banjir di Dringu," tambah Gus Bebe, panggilan akrabnya.
Dengan jumlah tersebut, rombongan MWCNU Krejengan langsung disambut oleh relawan setempat, bapak Rohim dan dewan Ranting Dringu, bapak Samporno.
Menurut Rohim, kondisi banjir tahun ini debitnya sangat besar yang berdampak pada 4 desa, salah satunya adalah Desa Karangpao ini.
"Dan ini menjadi hal biasa bagi warga Karangpao karena setiap tahunnya pasti banjir," ungkapnya.
Ketika ditanya oleh Tim Redaksi NAJA MEDIA tentang penyebab banjir, Rohim mengungkapkan bahwa banjir terjadi karena meluapnya sungai Wonolangan.
"Untuk pemerintah pusat, kami berharap agar segera menindaklanjuti apa penyebab lain dari banjir tahun ini, karena debit airnya sangat tinggi, dan agar segera menyelesaikan tanggul-tanggul secara permanen," harapnya kepada pemerintah.
Ia sangat berterimakasih kepada rombongan MWCNU Krejengan yang turut membantu untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang ada dan ia juga berharap agar keadaan segera kembali normal.
"Kami dari unit Dringu mengucapkan terimakasih kepada MWCNU Krejengan atas jasa kemanusiaanya yang telah disumbangkan untuk korban bencana banjir, semoga Tuhan membalas kebaikannya," pungkasnya.
Pewarta : Urifa


Posting Komentar