Prosesi wisuda santri pecinta Al-Qur'an di Dawuhan, Krejengan, Probolinggo

 Krejengan - Pemberian apresiasi dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat bagi seseorang dalam berproses, salah satu bentuk pemberian apresiasi tersebut adalah dengan diwisuda. Seperti yang dilakukan oleh Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dan Baca Tulis al-Qur’an Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA) Al-Husna, Desa Dawuhan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo yang telah mewisuda 30 santri pecinta Al-Qur’an pada Rabu siang (07/04).

Prosesi wisuda yang diselenggarakan di halaman Pondok Pesantren (PP) Nurul Karim tersebut dihadiri oleh Pengasuh PP. Nurul Karim Dawuhan, Drs. KH. Abdurrahman, Wakil Ketua Jam’iyyah Qurro’ Wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU) Pengurus Cabang NU Kota Kraksaan, Ustadz Syafi’i Zain, ketua JQH Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Krejengan, Ustadz Muhammad Sa’dullah, serta pengasuh PP Nurul Qur’an Patokan Kraksaan, Habib Anis.


“Kami sangat berterima kasih kepada pihak Pondok Nurul Karim yang sudah berusaha membantu kami selaku pengurus Jamqur dengan mendidik para santri untuk menghafalkan al-Qur’an, karna dimana program ini merupakan program dari Jamqur,” terang Muhammad Sa’dullah dalam sambutannya.


Ustadz Khoiri selaku ketua panitia dalam acara tersebut mengungkapkan, untuk menjadi peserta wisuda, 30 santri yang terdiri dari 28 santri diwisuda Binnadhor dan 2 santri diwisuda Tahfidz ini harus mengikuti serangkaian kegiatan terlebih dahulu, yaitu Tashih Akhir Santri (TAS).


“TAS dilaksanakan oleh Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz cabang Kota Kraksaan pada tanggal 6-7 maret lalu,” jelasnya.


Adapun materi ujian TAS, tambah Ustadz Khoiri, meliputi Fashohah-Tartil, Ghorib, Tajwid, Do’a harian, Juz Amma, Hadits-hadits pilihan, serta praktek wudu’ dan sholat.


Selain itu pengasuh PP. Nurul Karim, Drs. KH. Abdurrahman, mengaku bahwa wisuda Binnadhor dan Tahfidz ini dilaksanakan rutin setiap tahun. Menurutnya, kegiatan ini menjadi barometer eksistensi lembaga dalam melaksanakan pembelajaran al-Qur’an.


“Selain program akademik, MTs dan MA Al-Husna melaksanakan program al-Qur’an ini sebagai bentuk layanan spiritual bagi siswa,” pungkasnya.


Dari pantauan Naja Media, di bagian akhir prosesi wisuda tersebut, santri yang telah diwisuda turun dari pentas untuk mendatangi wali mereka masing-masing. Di hadapan masing-masing wali santri tersebut mereka melakukan sungkem dan berpelukan. Seketika suasana menjadi haru sebab isak-tangis dari para hadirin. 


Pewarta : Sami'udin


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama