Siang itu, sekitar pukul 13:00 WIB, para Kader Penggerak Nahdlatul Ulama se-Kecamatan Krejengan berkumpul jadi satu dalam agenda besar Silatcam dan Upgrading Kader Penggerak Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) kecamatan Krejengan.
Dihadiri oleh kurang lebih 150 kader penggerak yang tersebar di beberapa desa di kecamatan Krejengan, yang meskipun dalam masa pandemi ini, agenda tersebut berjalan lancar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Hadir pula dalam acara itu, perwakilan dari jajaran pengurus Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), yaitu Ra'is Syuriah KH. Abdul Wasik Hannan, Koordinator Bidang (Korbid) Pengkaderan PCNU Kota Kraksaan, Dr. Abdul Aziz Wahab, M. Ag., serta Instruktur Wilayah (IW), KH. Masrullah, Lc., M.A.
Dalam sambutannya, ketua Tanfidziyah MWCNU Krejengan, KH. Basith Badzali, menyampaikan bahwa sampai saat ini, MWCNU Krejengan telah menjadi pioner Koin NU di wilayah Kabupaten Probolinggo.
"Bahkan sudah ada lima MWCNU yang kita bina hingga dalam tahap sosialisasi gerakan awal Koin NU. Itu berkat kekompakan kita semua, terutama para kader penggerak di tingkat Ranting", tambah Gus Bebe sapaan akrab beliau.
![]() |
| Sambutan Ketua Tanfidziah MWCNU Krejengan |
Di samping itu, Dr. Abdul Aziz Wahab, M. Ag. sebagai koordinator bidang pengkaderan PCNU Kota Kraksaan memberikan himbauan untuk kader yang hadir.
"Berhenti untuk menjelekkan antar (Kader-Red) NU, dan stop saling berprasangka negatif. Karena sudah jelas, NU didirikan oleh ulama' yang 'Allamah dan menjadi organisasi massa Islam terbesar di dunia", himbau baliau di hadapan kader NU Krejengan.
Di tempat yang sama, KH. Wasik Hannan, selaku Ra'is Syuriah PCNU Kota Kraksaan juga memberikan arahan kepada para penggerak itu.
"Semoga keseragaman ini tidak hanya pada pakaian (yang kita kenakan hari ini-Red) saja, tetapi seragam dalam pergerakan di tubuh NU, sehingga para muassis bangga dan senang melihat kita sekarang", kata beliau membakar semangat para hadirin.
![]() |
| Ra'is Syuriah PCNU Kota Kraksaan memberikan sambutan |
Pada ujung acara, KH. Masrullah, Lc., M.A., selaku Instruktur Wilayah juga turut memberikan wejangan. Beliau berkata bahwa kita harus yakin, kalau kita ikut NU, Allah yang membangunkan dan yang menggerakkannya. Dan kita harus mensyukuri itu.
Baliau juga mengutip dawuh Alm. KH. Zaini Mun'im, pendiri dan pengasuh pertama Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton,
"Siapa yang hidup di Indonesia tidak berjuang, dan hanya memikirkan hidupnya sendiri, maka dia telah berbuat maksiat".




Posting Komentar