Keterangan Foto : Almarhum Ustadz Idris semasa hidupnya

Krejengan - Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Desa Jatiurip Kecamatan Krejengan kehilangan salah satu sosok kader penggerak Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus ketua Tanfidziyah Ranting NU Desa Jatiurip Selatan, Ustadz Moh. Idris pada Rabu (16/12/20).


Sosok yang juga mengabdi di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Jatiurip sebagai kepala Madrasah Diniyah itu tutup usia pada pukul 02.30 Wib dini hari.


Menurut pengakuan salah satu orang terdekatnya, beliau meninggal dalam keadaan sakit batu ginjal atau kencing batu.


KH. Wasik Hannan, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum dalam sambutan mewakili shohibul musibah sebelum jenazah disholatkan mengisahkan banyak hal tentang kehidupan almarhum Ustadz Idris.



“Beliau (almarhum Ustadz Idris, Red) adalah sosok yang tawadhu’ dan memiliki tata karma yang sangat bagus, baik kepada sesama, lebih-lebih kepada guru,” kata Kiai Wasik.


Rois Syuriah Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan itu juga bercerita tentang keseharian almarhum selama menjalani  ibadah umroh pada tahun 2019 lalu.


“Selama ada di Makkah dan Madinah,” cerita Kiai Wasik, “beliau (almarhum Ustadz Idris, Red.) menghatamkan Dalail setiap hari,” lanjutnya.


Menurut pengakuan Gus Habiburrahman, salah satu keluarga Pondok Pesantren Miftahul Ulum, sebagai seorang sarjana bidang pendidikan di Universitas Zainul Hasan (UNZAH) Semampir almahrum merupakan sosok yang mementingkan pendidikan, baik agama (akhirat), maupun sekuler (dunia).


“Beliau merupakan seorang sarjana pendidikan di UNZAH,” tutur Gus Habib, panggilan akrabnya ketika dihubungi melalui seluler.


Pengabdian almarhum di bidang pendidikan tidak bisa diragukan. Hal tersebut dibuktikan dengan kiprah almarhum selama 26 tahun mengabdi di Pondok Pesantren Miftahul Ulum.


Kepergian almarhum ke pangkuan ilahi meninggalkan kesedihan bagi keluarga terdekat, khususnya bagi seorang istri dan dua orang anaknya.


Semoga almarhum Ustadz Idris mendapat tempat di surga bersama orang-orang sholih dan berkumpul dengan para nabi, pejuang, dan muassis NU yang telah mendahului kita, serta semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. Aamiin ya robbal ‘alamin



Pewarta : Khairul Umam

Foto : Istimewa

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama