Krejengan - Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama'
(NU) Krejengan, KH. Basith Badzali menyatakan, ke depannya, pentasharrufan Koin NU tidak hanya bergerak dalam kegiatan Ta'ziah,
dan Para Dhuafa, tetapi juga dalam bidang Kemandirian Ekonomi.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Lailatul Ijtima' dan Tekap Koin MWC NU Krejengan di Masjid Pesantren Darut Tauhid II, Desa Patemon, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo pada Jum'at malam (01/01).
"Kedepan, hasil Koin NU tidak hanya disalurkan untuk kegiatan sosial seperti Ta'ziah, dan para anak yatim. Tetapi juga untuk kegiatan pengembangan dan kemandirian ekonomi, bagaimana kemudian NU menjadi subjek pasar bukan objek pasar," ungkap Gus Bebe sapaan akrab KH. Basith Badzali.
Gus Bebe juga menyatakan MWC NU Krejengan harus terkenal bukan hanya dalam lingkup daerah, tetapi juga lingkup Nasional.
"Kita tahu bahwa banyak MWC NU lain yang sudah banyak belajar ke kita soal Koin NU. Kedepan Kita perlu belajar lagi soal gerakan ekonomi, dan kita sudah mengagendakan untuk study banding ke MWC NU Turen karena disana gerakan ekonominya sudah baik," ujarnya.
Hasil perolehan tekap Koin NU pada bulan Desember yaitu 49.269.950 dan total perolehan Koin NU yang sudah berjalan selama 10 bulan yaitu 361.852.800.
"Di Krejengan ini ada sekitar 13.000 KK, kalau kita mampu menyebar kaleng 65% dari total KK tersebut maka akan ada 8000 kaleng yang kita sebar. Kalau setiap kaleng hasilnya 10.000 saja, maka hasil perolehan tekap koin MWC yaitu 80 juta" pungkasnya.


Posting Komentar