Krejengan - KH. Basith Badzali kembali ditetapkan sebagai Ketua Tanfidziah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Krejengan, Kota Kraksaan dalam Sidang Pleno V pada konferensi yang dilaksanakan di Kantor Bersama MWCNU Krejengan, Ahad (20/03).

Hal tersebut ditetapkan setelah dua puluh satu Pengurus Ranting NU se-Kecamatan Krejengan secara aklamasi memilihnya melalui mekanisme musyawarah mufakat.

Kiai yang akrab disapa Gus Bebe itu lahir di Probolinggo, pada 02 Agustus 1981. Putra dari almarhum KH. Muhammad Ihya' Ulumuddin dan almarhumah Ny. HJ. Afifa Mutmainnah itu kini meneruskan perjuangan ayahnya sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Subulul Ma'arif, Kamalkuning.

Gus Bebe mengenyam pendidikan pertamanya di lingkungan pesantren Subulul Ma'arif, yaitu di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Izzul Islam dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sunan Ampel, Kamalkuning.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan selanjutnya di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo di bawah asuhan KH. Abd. Wahid Zaini.

Setelah tiga tahun di Nurul Jadid, suami dari Ny. Hj. Widad itu melanjutkan pendidikan pesantren di Jawa Tengah, yaitu di Pondok Pesantren Ma'hadul Ilmi As-Syar'i, Sarang, Rembang. Kembali ke Nurul Jadid untuk menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi, yaitu Institut Agama Islam (IAI) NJ yang sekarang menjadi Universitas Nurul Jadid (UNUJA).

Sebelum menjadi Ketua Tanfidziah di masa khidmat pertamanya (2017-2022), ia pernah diamanahi sebagai ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif MWCNU Krejengan.

Selama lima tahun memimpin MWCNU Krejengan, Gus Bebe sering diundang untuk mengisi forum sosialisasi Koin NU, baik di dalam maupun di luar daerah.

Pewarta : Khairul Umam
Foto : Ainun Najib Afandi 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama